1.1 Latar Belakang Masalah
Keberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ma-nusia, terutama dalam kehidupan bermasyarakat yang menuntut manusia tersebut ber-hubungan dan bekerja sama dengan sesamanya. Sehingga, untuk memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, maka manusia me-merlukan alat yang disebut bahasa. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, dengan bahasa manusia dapat menyampaikan berbagai gagasan, pikiran, dan perasaannya.
Media massa merupakan salah satu alat yang dapat berperan penting bagi perkembangan bahasa yaitu untuk membantu proses pengiriman atau penyampaian informasi. Penyampaian pesan akan suatu informasi dapat dilakukan melalui dua saluran, media cetak dan media elektronik. Televisi yang menjadi bagian dari media elektronik mempunyai bagian besar dalam menyampaikan suatu informasi berupa tuturan-tuturan. Hal ini dikarenakan media elektonik merupakan media yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, tuturan dalam media tersebut memiliki kecenderungan menggunakan tindak tutur yang berbeda bila dibandingkan dengan media elektronik lainnya.
Tindak tutur sendiri adalah salah satu kegiatan fungsional manusia sebagai makhluk yang berbahasa. Karena sifatnya yang fungsional, setiap manusia selalu berupaya untuk melakukan dengan sebaik-baiknya, baik melalui pemerolehan maupun pembelajaran. Pemerolehan bahasa lazimnya dilakukan secara nonformal, sedangkan pembelajaran dilakukan secara formal (Subyakto, 1992:88).
Penerapan tindak tutur ini dapat ditemui di sejumlah acara yang tayang di televisi, salah satunya pada acara dakwah islam itu indah di trans tv. Islam Itu Indah yang tayang setiap hari mulai pukul 05.30-06.00 di layar trans tv menyuguhkan tayangan dakwah islam segar yang dipandu oleh ustad Nur Maulana sekaligus penceramah dalam tayangan tersebut. Tuturan yang digunakan oleh ustad Nur Maulana tergolong bervariasi sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada para jamaahnya dapat tersalurkan dengan baik. Terdapat dua tuturan pada tayangan islam itu indah, pertama adalah monolog dari ustad Nur Maulana ketika menjelaskan topik yang ingin dibahas serta memberikan fakta-fakta menyangkut topik tersebut. Tuturan kedua ialah ketika ustad Nur Maulana melakukan interaksi tanya jawab dengan jamaah yang berada di studio serta sejumlah bintang tamu kalangan selebritis yang hadir pada acara tersebut.
Acara Islam Itu Indah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan acara sejenis. Kelebihan tersebut terlihat dari penggunaan bentuk-bentuk tindak tutur oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah. Selain itu, pemilihan tema serta cara penyampaian yang tidak terlalu formal membuat acara ini semakin digemari oleh khalayak luas. Berikut petikan contoh bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana :
Tema : Sholat.
Ustad Nur Maulana (Monolog)
Shollatullah…sallamullah..allatoha rosulillah.Shollatullah…sallamullah..allayasin..habbibillah.. Bismillahirohmanirrohim…Asslamaulaikumwarrohmatullahiwabarokatuh..Jamaah….oh…jamaah…Alhamdulillah…Satu yang kita minta, kenapa? Minta..minta..minta..kepada Allah..Karena kita sangat membutuhkan Allah..Karena kita adalah hamba. Hamba, artinya hamba adalah membutuhkan Tuhan.Mangkanya selalu berdoa. Do’a itu permohonan hamba kepada Tuhan, dan do’a yang paling hebat adalah sholat. Mangkanya tema kita saat ini adalah sholat.Sholat secara harfiah di artikan sebagai do’a. Sholat menurut istilah beberapa ucapan do’a, perkataan, perbuatan, yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu. Kalau dibaca saja tanpa gerakan itu nyanyian.Tapi gerakan saja tanpa bacaan itu namanya senam pagi. Dan Alhamdulillah disebelah kanan saya ada, yakni Zora.
Ustad Nur Maulana berinteraksi menyapa bintang tamu dari kalangan selebritis yang hadir pada saat itu, yakni Zora Vidyanata dan Ivan.
Ustad Nur Maulana : Bagaimana zora, kabarnya? Baik?
Zora Vidyanata : Alhamdulilah baik, sehat.
Ustad Nur Maulana : kayaknya waktu saya bertanya bagaimana kabarnya zora, semua
Menjawab, baik pak ustad, memang disini Zora semua?
Dan disebelah kiri saya, assalamualaikum ivan?
Ivan : Wa’allaikumsalam pak ustad.
Ustad Nur Maulana : Sudah sholat subuh tadi?
Ivan : Lupa pak ustad
Ustad Nur Maulana : Wa…lupa sholat subuhnya.
Ivan : Tidurnya kebablasan pak ustad.
Ustad Nur Maulana : Tapi bagus ya jujur.
Ivan : Iya jujur aja.
Ustad Nur Maulana : Iya jujur akan masuk.. (dimaksudkan disini adalah masuk neraka
karena meninggalkan shalat yang menjadi kewajiban umat islam)
Pemaparan data di atas merupakan aplikasi bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berinteraksi dengan jamaah dan bintang tamunya. Salah satu proses tindak tutur yang terjadi dalam petikan di atas adalah tindak tutur langsung literal, yakni petikan percakapan antara ustad Nur Maulana dengan Zora dan Ivan sebagai bintang tamu yang berupa kalimat tanya. Tuturan langsung literal dijelaskan sebagai tindak tutur yang diutarakan sama dengan modus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya. Dengan demikian maka penelitian ini nantinya akan memaparkan bentuk-bentuk tindak tutur apa saja yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.2 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam suatu penelitian dianggap sangat penting, karena untuk menghindari perluasan masalah yang akan ditelaiti. Hal ini dilakukan supaya peneliti tidak menyimpang dari tujuan semula. Berdasar latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada aplikasi bentuk tindak tutur ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv. Dalam hal ini berarti peneliti hanya membatasi pada tindak tutur verbal yang digunakan penutur maupun mitra tutur ketika program acara berlangsung. Untuk mengetahui hal tersebut dipilih beberapa tema penayangan Islam Itu Indah yang diunduh melalui you tube yaitu (1) tema nikah, (2) tema aurat, (3) tema sholat, (4) tema ayah, (5) sebelum mati. Tema-tema tersebut dipilih berdasarkan jumlah masyarakat yang menyaksikan acara tersebut melalui you tube. Semakin banyak peminatnya, berarti tema dan penyampaian dakwahnya dapat dikatakan lebih menarik dibandingkan dengan tayangan yang lainnya.
1.3 Rumusan Masalah
Pada uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas terdapat
permasalahan yang ingin dikaji secara radikal dengan menggunakan rumusan masa-
lah mengenai bagaimana bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana dalam dakwahnya pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah pa-
da tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.5 Manfaat Penelitian
Terdapat dua manfaat yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan mampu menambah keilmuan bidang linguistik khususnya kajian pragmatic. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberi-kan pemahaman mengenai bentuk-bentuk tindak tutur dalam berbahasa khususnya tu-turan yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv. Selain itu penelitian ini nantinya juga merupakan langkah awal dalam menerapkan ilmu bahasa serta teori-teori linguistik yang diperoleh selama masa perkuliahan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berdak-wah pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv. Selain itu, penelitian ini juga diha-rapkan dapat menambah referensi mengenai jenis-jenis tindak tutur khususnya pada bahasa lisan yang digunakan penceramah ketika berdakwah, sehingga informasi yang ingin di-sampaikan melalui media bahasa lisan tersebut dapat mudah dipahami.
1.6 Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil peneliti-an yang didapatkan dari peneliti terdahulu yang ada hubungannya baik secara lang-sung maupun tidak langsung dengan satuan kebahasaan yang akan diteliti. Hasil pe-nelitian terdahulu itu dapat berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian makalah, risalah, atau artikel yang dimuat dalam media cetak ( Kesuma, 2007:36).
Tinjauan pustaka pada penelitian ini yang pertama adalah skripsi Hariadi (19-97) yang berjudul “Tindak Tutur Mahasiswa Malaysia Di Lingkungan Universitas Airlangga : Sebuah Analisis Sosiopragmatik”. Pada skripsi ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggabung-kan dua kajian yakni sosioprag-matik. Hasil penelitian skripsinya berupa deskripsi mengenai tindak tutur lokusi,ilo-kusi, dan perlokusi pada ujaran yang dihasilkan oleh mahasiswa asing asal Malaysia.
Kedua, skripsi oleh Kestariwati (2000/2001) dengan judul “Tindak Tutur Wa-nita Asertif Etnik Jawa Ditinjau Dari Stratifikasi Sosial”. Metode yang digunakan pa-da penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa gambaran me-ngenai tindak tutur berupa lokusi,ilokusi, dan perlokusi wanita asertif berdasar pada stratifikasi sosialnya.
Ketiga, skripsi oleh Retnoningtyas (2010) yang berjudul “Tindak Tutur Iloku-si dan Wacana Persuasi Dalam Iklan Gery Saluut Cokluut”. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif, kajian yang digunakan adalah kajian pragmatik khu-susnya tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan Gery Sa-luut Cokluut di televisi terdapat data verbal berupa tuturan yang mendominasi yaitu tuturan ilokusi disertai dengan wacana persuasif untuk membujuk konsumen sehing-ga berminat untuk membeli produk tersebut.
Keempat, skrispi Jayanti (2010) yang berjudul “Aplikasi Jenis Wacana dan Tindak Tutur Bang One Show di TV One”. Penelitian ini menggunakan kajian ana-lisis wacana dan tindak tutur. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa pada acara Bang One terdapat empat wacana di dalamnya, diantaranya wacana eksposisi, persua-si, argumentasi, dan narasi. Sedangkan tindak tutur yang diterdapat pada acara terse-but adalah tindak tutur lokusi dan ilokusi yang meliputi makna dasar tuturan yang di-sajikan penutur sesuai dengan topik bahasan.
Berbeda dengan topik-topik skripsi sebelumnya, topik yang mengkaji tentang bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv belum pernah dikaji sebelumnya. Hal yang menjadi pusat penelitian ini nantinya adalah bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah. Data diperoleh dari hasil rekaman yang diunduh melalui media you tube.
1.7 Landasan Teori
Landasan teori diperlukan untuk membantu peneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitian serta membantu peneliti dalam memilih konsep-konsep yang te-pat guna pembentukan hipotesis-hipotesis tentang satuan kebahasaan yang diteliti. Oleh karena itu teori haruslah memberi pemahaman terhadap objeknya (Sudaryanto, 1992:26).Penelitian ini menggunakan kerangka bidang pragmatik khususnya teori tin-dak tutur yang nantinya dijadikan pijakan untuk menjawab permasalahan dalam pene-litian.
1.7.1 Tindak Tutur
Menurut Searle (1962) dalam (Rani dkk, 2006:158) dalam komunikasi bahasa terdapat tindak tutur. Ia berpendapat bahwa komunikasi bahasa bukan sekedar lam-bang kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila disebut produk atau hasil lam-bang, kata atau kalimat yang berwujud prilaku tindak tutur. Lebih jelasnya tindak tu-tur adalah hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi bahasa.
Tindak tutur dalam ujaran suatu kalimat merupakan penentu makna kalimat itu. Namun, makna suatu kalimat tidak ditentukan oleh satu-satunya tindak tutur se-perti yang berlaku dalam kalimat yang sedang diujarkan itu, tetapi selalu terdapat ke-mungkinan untuk menyatakan secara tepat apa yang dimaksud oleh penuturnya. Oleh sebab itu, mungkin sekali dalam setiap tindak tutur, penutur menuturkan kalimat yang unik karena berusaha menyesuaikan ujaran dengan konteksnya ( Jayanti, 2010).
Menurut Zulkarnain (2009) tindak tutur merupakan suatu perbuatan tutur yang luas mengacu terhadap makna dan arti dari ucapan yang dimaksudkan oleh si penutur. Tindak tutur juga merupakan gejala individual, bersifat psikologis dan ke-berlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur juga perbuatan berbahasa yang dimungkinkan dan diwu-judkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian unsur. 1.7.2 Tindak Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur itu disebut The Act of Saying Something (Wijana, 2009:20). Tindak tutur loku- si oleh Searle (1987:24) juga disebut sebagai tindak proposisi mengacu pada aktivi- tas bertutur kalimat tanpa disertai tanggung jawab penuturnya untuk melakukan sua-tu tindakan tertentu. Dalam kondisi tindak lokusi seorang penutur mengatakan sesu-atu secara pasti. Tindak lokusi juga merupakan tindak dasar tuturan atau mengha-silkan suatu ungkapan linguistik yang bermakna.
1.7.3 Tindak Tutur Literal
Tindak tutur literal (literal speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Tindak tutur literal ini digunakan untuk menyampaikan makna yang sesungguhnya dari modus tuturan yang disampaikan, dengan kata lain bukan makna kias. Bentuk tindak tutur literal biasanya berupa pernyataan yang diutarakan penutur terhadap mitra tutur.
1.7.4 Tindak Tutur Langsung Literal
Tindak tutur langsung literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan mo-dus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya. Maksud meme-rintah disampaikan dengan kalimat perintah, maksud memberitakan disampaikan de-ngan kalimat berita, dan menanyakan sesuatu dengan kalimat tanya.
1.8 Operasionalisasi Konsep
Terdapat beberapa pengertian mengenai konsep-konsep yang akan dijelaskan agar tercapai pemahaman yang sesuai. Adapun konsep tersebut antara lain :
1.8.1 Tindak tutur
Tindak tutur pada penelitian ini dipahami sebagai suatu bentuk tuturan yang disampaikan oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah pada tayangan islam itu in-dah di trans tv. Tuturan tersebut masing-masing menyimpan makna yang ingin di-sampaikan oleh punutur.
1.8.2 Aplikasi Tindak Tutur
Bentuk-bentuk tuturan yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika menyampaikan dakwahnya pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.8.3 Tindak Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi dalam hal ini adalah makna dasar dari tuturan ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.8.4 Tindak Tutur Literal
Tindak tutur literal yang dimaksud adalah makna tuturan yang disampaikan oleh ustad Nur Maulana merupakan makna sesungguhnya, bukan makna kias.
1.8.5 Tindak Tutur Langsung Literal
Tindak tutur yang diutarakan ustad Nur Maulana ketika menyampaikan sebuah berita, perintah, dan pertanyaan kepada para jamaahnya ketika berdakwah pada tayangan Islam Itu Indah. Dalam hal ini modus tuturan dan maknanya sama dengan pengutaraannya.
1.8.6 Islam Itu Indah
Islam itu indah adalah sebuah program acara yang ditayangkan oleh trans tv berupa dakwah islam yang dipaparkan secara monolog disertai interaksi dengan jamaah dan sejumlah bintang tamu yag hadir di studio. Topiknya pun beragam setiap harinya, dipandu oleh ustad Nur Maulana sebagai host sekaligus penceramah.
1.9 Metode Penelitian
Metode merupakan cara kerja yang dibuat agar kegiatan praktis terlaksana de-ngan rasional dan terarah (Bekker, 1998:10). Permasalahan dalam suatu penelitian dapat dipecahkan dengan sebuah metode. Metode penelitian merupakan alat, prose-dur ,teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini bersifat des-kriptif, yaitu mendeskripsikan bentuk tindak tutur yang dihasilkan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu indah di trans tv.
Istilah deskriptif menyarankan bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata berdasar pada fakta atau fenomena yang memang secara empiris ada pada penutur-pe-nuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang sifat-nya seperti potret; paparan apa adanya (Sudaryanto, 1993:62). Selain itu penelitian yang bersifat deskriptif juga tidak mempertimbangkan benar atau salahnya pengguna-an bahasa penutur-penuturnya.
1.9.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan metode simak, yaitu dengan menyi-mak tindak tutur yang digunakan ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu indah di trans tv dengan cermat dan seksama. Teknik simak yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap. Teknik ini merupakan teknik yang tidak melibatkan peneliti dalam tuturan, artinya peneliti tidak ikut serta dalam pembicaraan
orang-otang yang berbicara (Sudaryanto, 1993:134). Metode teknik simak bebas libat cakap ini maksudnya dengan menyadap prilaku berbahasa dalam suatu peristiwa tutur tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut.
Teknik yang kedua adalah teknik rekam, yaitu teknik penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa. Perekaman yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara mengunduh video tayangan islam itu indah melalui you tube yang kemudian di-simpan pada kartu data atau komputer untuk dianalisis lebih dalam mengenai tuturan yang disampaikan oleh ustad Nur Maulana. Teknik yang terakhir adalah teknik catat, yaitu dengan cara mencatat hasil penyimakan data berupa tuturan ustad Nur Maulana yang telah diunduh dan disimpan pada kartu data atau komputer.
Adapun penelitian ini mengambil sejumlah rekaman tayangan islam itu indah dengan tema berbeda seperti berikut ini :
- Tema Nikah 3 Maret 2011 (31,268 penayangan)
- Tema Aurat 6 Maret 2011 (52,419 penayangan)
- Tema sholat 18 Maret 2011 (21,330 penayangan)
- Tema Ayah 30 April 2011 ( 43,621 penayangan)
- Tema sebelum mati 20 Juni 2011 (17,403 penayangan)
1.9.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan cara kerja yang bersistem dalam penelitian bahasa dengan bertolak dari data yang dikumpulkan berdasar teori linguistik (Dja-jasudarma, 1993:57). Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka tahap selanjut-nya adalah melakukan identifikasi dan analisis terhadap data yang sudah diperoleh. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Data yang terkum-pul dalam bentuk rekaman kemudian ditranskripkan dalam bentuk tulisan dan dicatat seperti apa adanya. Selain itu, dilakukan pengidentifikasian dan pengklasifikasian da-ta yang kemudian data dikelompokkan berdasar jenis tindak tutur yang dihasilkan ol-eh ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu indah di trans tv.
1.9.3 Penyajian Data
Penyajian hasil analisis data adalah dengan cara deskriptif kualitatif (Sudar-yanto, 1988:62). Data yang telah diperoleh dan telah dianalisis disajikan secara cer-mat. Metode penyajian data pada penelitian ini menggunakan metode informal. Data yang disajikan dengan menggunakan perumusan masalah berupa kata-kata biasa de-ngan terminology bersifat teknis (Sudaryanto, 1993:2).Data-data yang telah dikum-pulkan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk uraian-uraian kualitatif tentang ben-tuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu in-dah di trans tv.
1.9.4 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bentuk tindak tutur yang diguna-kan pada tayangan dakwah islam itu indah di trans tv. Oleh karena itu, objek peneli-tiannya adalah tuturan oleh ustad Nur Maulana yang berperan sebagai pembawa acara sekaligus penceramah.
1.9.5 Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah tayangan dakwah islam itu indah yang hadir setiap hari pukul 05.30 WIB di layar kaca trans tv dengan ustad Nur Maulana sebagai pembawa acara sekaligus penceramah. Data ini diperoleh dari you tube yang diunduh dan disimpan dalam kartu data atau komputer.
1.10 Sistematika Penulisan Skripsi
Penelitian ini nantinya terbagi menjadi empat bab. Pada bab I merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan ma-salah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Selanjutnya, bab II berisi tentang gambaran umum objek penelitian dan gam-baran umum kebahasaan tayangan islam itu indah di trans tv. Pada bab III berisi te-muan data dan analisis yang meliputi bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh
ustad Nur Maulana ketika berdakwah. Terakhir pada bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Djajasudarma, T. Fatimah. 1992. Metode Penelitian Linguistik : Rancangan Metode
Penelitian dan Kajian. Bandung : PT. Eresco.
Hariadi, . 1997. “Tindak Tutur Mahasiswa Malaysia di Lingkungan Universi-
tas Airlangga : Sebuah Analisis Sosiopragmatik. Skripsi pada Program Sar-
jana di Universitas Airlangga, Surabaya (belum diterbitkan).
Kestariwati, . 2000/2001. “Tindak Tutur Wanita Asertif Etnik Jawa Ditinjau dari
Stratifikasi Sosial. Skripsi pada Program Sarjana di Universitas Airlangga,
Surabaya (belum diterbitkan).
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta : Universitas Indonesia
Perdhani, Melta Aprilia. 2009. “Jenis Wacana Ditinjau dari Tujuan Komunikasi dan
Tindak Tutur pada VCD Pelatihan ESQ”. Skripsi pada Program Sarjana di
Universitas Airlangga, Surabaya (belum diterbitkan).
Retnoningtyas, Fitri. 2010.”Tindak Tutur Ilokusi dan Wacana Persuasi Iklan Gery
Saluut Cokluut. Skripsi pada Program Sarjana di Universitas Airlangga,
Surabaya (belum diterbitkan).