Kamis, 02 Februari 2012

TINDAK TUTUR

1.1  Latar Belakang Masalah
Keberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ma-nusia, terutama dalam kehidupan bermasyarakat yang menuntut manusia tersebut ber-hubungan dan bekerja sama dengan sesamanya. Sehingga, untuk memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, maka manusia me-merlukan alat yang disebut bahasa. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, dengan bahasa manusia dapat menyampaikan berbagai gagasan, pikiran, dan perasaannya.
Media massa merupakan salah satu alat yang dapat berperan penting bagi perkembangan bahasa yaitu untuk membantu proses pengiriman atau penyampaian informasi. Penyampaian pesan akan suatu informasi dapat dilakukan melalui dua saluran, media cetak dan media elektronik. Televisi yang menjadi bagian dari media elektronik mempunyai bagian besar dalam menyampaikan suatu informasi berupa tuturan-tuturan. Hal ini dikarenakan media elektonik merupakan media yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, tuturan dalam media tersebut memiliki kecenderungan menggunakan tindak tutur yang berbeda bila dibandingkan dengan media elektronik lainnya.
Tindak tutur sendiri adalah salah satu kegiatan fungsional manusia sebagai makhluk yang berbahasa. Karena sifatnya yang fungsional, setiap manusia selalu berupaya untuk melakukan dengan sebaik-baiknya, baik melalui pemerolehan maupun pembelajaran. Pemerolehan bahasa lazimnya dilakukan secara nonformal, sedangkan pembelajaran dilakukan secara formal (Subyakto, 1992:88). 
Penerapan tindak tutur ini dapat ditemui di sejumlah acara yang tayang di televisi, salah satunya pada acara dakwah islam itu indah di trans tv. Islam Itu Indah yang tayang setiap hari mulai pukul 05.30-06.00 di layar trans tv menyuguhkan tayangan dakwah islam segar yang dipandu oleh ustad Nur Maulana sekaligus penceramah dalam tayangan tersebut. Tuturan yang digunakan oleh ustad Nur Maulana tergolong bervariasi sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada para jamaahnya dapat tersalurkan dengan baik. Terdapat dua tuturan pada tayangan islam itu indah, pertama adalah monolog dari ustad Nur Maulana ketika menjelaskan topik yang ingin dibahas serta memberikan fakta-fakta menyangkut topik tersebut. Tuturan kedua ialah ketika ustad Nur Maulana melakukan interaksi tanya jawab dengan jamaah yang berada di studio serta sejumlah bintang tamu kalangan selebritis yang hadir pada acara tersebut.
Acara Islam Itu Indah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan acara sejenis. Kelebihan tersebut terlihat dari penggunaan bentuk-bentuk tindak tutur oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah. Selain itu, pemilihan tema serta cara penyampaian yang tidak terlalu formal membuat acara ini semakin digemari oleh khalayak luas. Berikut petikan contoh bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana :
Tema : Sholat.
Ustad Nur Maulana (Monolog)
Shollatullah…sallamullah..allatoha rosulillah.Shollatullah…sallamullah..allayasin..habbibillah.. Bismillahirohmanirrohim…Asslamaulaikumwarrohmatullahiwabarokatuh..Jamaah….oh…jamaah…Alhamdulillah…Satu yang kita minta, kenapa? Minta..minta..minta..kepada Allah..Karena kita sangat membutuhkan Allah..Karena kita adalah hamba. Hamba, artinya hamba adalah membutuhkan  Tuhan.Mangkanya selalu berdoa. Do’a itu permohonan hamba kepada Tuhan, dan do’a yang paling hebat adalah sholat. Mangkanya tema kita saat ini adalah sholat.Sholat secara harfiah di artikan sebagai do’a. Sholat menurut istilah beberapa ucapan do’a, perkataan, perbuatan, yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu. Kalau dibaca saja tanpa gerakan itu nyanyian.Tapi gerakan saja tanpa bacaan itu namanya senam pagi. Dan Alhamdulillah disebelah kanan saya ada, yakni Zora.
Ustad Nur Maulana berinteraksi menyapa bintang tamu dari kalangan selebritis yang hadir pada saat itu, yakni Zora Vidyanata dan Ivan.
                Ustad Nur Maulana            : Bagaimana zora, kabarnya? Baik?
                Zora Vidyanata                   : Alhamdulilah baik, sehat.
                Ustad Nur Maulana            : kayaknya waktu saya bertanya bagaimana kabarnya zora, semua
                                                                 Menjawab, baik pak ustad, memang disini Zora semua?
                                                                 Dan disebelah kiri saya, assalamualaikum ivan?
                Ivan                                       : Wa’allaikumsalam pak ustad.
                Ustad Nur Maulana            : Sudah sholat subuh tadi?
                Ivan                                       : Lupa pak ustad
                Ustad Nur Maulana            : Wa…lupa sholat subuhnya.
                Ivan                                       : Tidurnya kebablasan pak ustad.
                Ustad Nur Maulana            : Tapi bagus ya jujur.
                Ivan                                       : Iya jujur aja.
                Ustad Nur Maulana            : Iya jujur akan masuk.. (dimaksudkan disini adalah masuk neraka
                                                                  karena meninggalkan shalat yang menjadi kewajiban umat islam)
            Pemaparan data di atas merupakan aplikasi bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berinteraksi dengan jamaah dan bintang tamunya. Salah satu proses tindak tutur yang terjadi dalam petikan di atas adalah tindak tutur langsung literal, yakni petikan percakapan antara ustad Nur Maulana dengan Zora dan Ivan sebagai bintang tamu yang berupa kalimat tanya. Tuturan langsung literal dijelaskan sebagai tindak tutur yang diutarakan sama dengan modus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya. Dengan demikian maka penelitian ini nantinya akan memaparkan bentuk-bentuk tindak tutur apa saja yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.2 Pembatasan Masalah
            Batasan masalah dalam suatu penelitian dianggap sangat penting, karena untuk menghindari perluasan masalah yang akan ditelaiti. Hal ini dilakukan supaya peneliti tidak menyimpang dari tujuan semula. Berdasar latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada aplikasi bentuk tindak tutur ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv. Dalam hal ini berarti peneliti hanya membatasi pada tindak tutur verbal yang digunakan penutur maupun mitra tutur ketika program acara berlangsung. Untuk mengetahui hal tersebut dipilih beberapa tema penayangan Islam Itu Indah yang diunduh melalui you tube yaitu (1) tema nikah, (2) tema aurat, (3) tema sholat, (4) tema ayah, (5) sebelum mati. Tema-tema tersebut dipilih berdasarkan jumlah masyarakat yang menyaksikan acara tersebut melalui you tube. Semakin banyak peminatnya, berarti tema dan penyampaian dakwahnya dapat dikatakan lebih menarik dibandingkan dengan tayangan yang lainnya.
1.3 Rumusan Masalah
            Pada uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas terdapat
permasalahan yang ingin dikaji secara radikal dengan menggunakan rumusan masa-
lah mengenai bagaimana bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana dalam dakwahnya pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.4 Tujuan Penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah pa-
da tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.5 Manfaat Penelitian
            Terdapat dua manfaat yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan mampu menambah keilmuan bidang linguistik khususnya kajian pragmatic. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberi-kan pemahaman mengenai bentuk-bentuk tindak tutur dalam berbahasa khususnya tu-turan yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv. Selain itu penelitian ini nantinya juga merupakan langkah awal dalam menerapkan ilmu bahasa serta teori-teori linguistik yang diperoleh selama masa perkuliahan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berdak-wah  pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv. Selain itu, penelitian ini juga diha-rapkan dapat menambah referensi mengenai jenis-jenis tindak tutur khususnya pada bahasa lisan yang digunakan penceramah ketika berdakwah, sehingga informasi yang ingin di-sampaikan melalui media bahasa lisan tersebut dapat mudah dipahami.
1.6 Tinjauan Pustaka
            Dalam tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil peneliti-an yang didapatkan dari peneliti terdahulu yang ada hubungannya baik secara lang-sung maupun tidak langsung dengan satuan kebahasaan yang akan diteliti. Hasil pe-nelitian terdahulu itu dapat berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian makalah, risalah, atau artikel yang dimuat dalam media cetak ( Kesuma, 2007:36).
            Tinjauan pustaka pada penelitian ini yang pertama adalah skripsi Hariadi (19-97)  yang berjudul “Tindak Tutur Mahasiswa Malaysia Di Lingkungan Universitas Airlangga : Sebuah Analisis Sosiopragmatik”. Pada skripsi ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggabung-kan dua kajian yakni sosioprag-matik.  Hasil penelitian skripsinya berupa deskripsi mengenai tindak tutur lokusi,ilo-kusi, dan perlokusi pada ujaran yang dihasilkan oleh mahasiswa asing asal Malaysia.
Kedua, skripsi oleh Kestariwati (2000/2001) dengan judul “Tindak Tutur Wa-nita Asertif Etnik Jawa Ditinjau Dari Stratifikasi Sosial”. Metode yang digunakan pa-da penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa gambaran me-ngenai tindak tutur berupa lokusi,ilokusi, dan perlokusi wanita asertif berdasar pada stratifikasi sosialnya.
Ketiga, skripsi oleh Retnoningtyas (2010) yang berjudul “Tindak Tutur Iloku-si dan Wacana Persuasi Dalam Iklan Gery Saluut Cokluut”. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif, kajian yang digunakan adalah kajian pragmatik khu-susnya tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan Gery Sa-luut Cokluut di televisi terdapat data verbal berupa tuturan yang mendominasi yaitu tuturan ilokusi disertai dengan wacana persuasif untuk membujuk konsumen sehing-ga berminat untuk membeli produk tersebut.
Keempat, skrispi Jayanti (2010) yang berjudul “Aplikasi Jenis Wacana dan Tindak Tutur Bang One Show di TV One”. Penelitian ini menggunakan kajian ana-lisis wacana dan tindak tutur. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa pada acara Bang One terdapat empat wacana di dalamnya, diantaranya wacana eksposisi, persua-si, argumentasi, dan narasi. Sedangkan tindak tutur yang diterdapat pada acara terse-but adalah tindak tutur lokusi dan ilokusi yang meliputi makna dasar tuturan yang di-sajikan penutur sesuai dengan topik bahasan.
Berbeda dengan topik-topik skripsi sebelumnya, topik yang mengkaji tentang bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv belum pernah dikaji sebelumnya. Hal yang menjadi pusat penelitian ini nantinya adalah bentuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah. Data diperoleh dari hasil rekaman yang diunduh melalui media you tube.
1.7 Landasan Teori
            Landasan teori diperlukan untuk membantu peneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitian serta membantu peneliti dalam memilih konsep-konsep yang te-pat guna pembentukan hipotesis-hipotesis tentang satuan kebahasaan yang diteliti. Oleh karena itu teori haruslah memberi pemahaman terhadap objeknya (Sudaryanto, 1992:26).Penelitian ini menggunakan kerangka bidang pragmatik khususnya teori tin-dak tutur yang nantinya dijadikan pijakan untuk menjawab permasalahan dalam pene-litian.                                                                                                
            1.7.1 Tindak Tutur
Menurut Searle (1962) dalam (Rani dkk, 2006:158) dalam komunikasi bahasa terdapat tindak tutur. Ia berpendapat bahwa komunikasi bahasa bukan sekedar lam-bang kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila disebut produk atau hasil lam-bang, kata atau kalimat yang berwujud prilaku tindak tutur. Lebih jelasnya tindak tu-tur adalah hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi bahasa.
Tindak tutur dalam ujaran suatu kalimat merupakan penentu makna kalimat itu. Namun, makna suatu kalimat tidak ditentukan oleh satu-satunya tindak tutur se-perti yang berlaku dalam kalimat yang sedang diujarkan itu, tetapi selalu terdapat ke-mungkinan untuk menyatakan secara tepat apa yang dimaksud oleh penuturnya. Oleh sebab itu, mungkin sekali dalam setiap tindak tutur, penutur menuturkan kalimat yang unik karena berusaha menyesuaikan ujaran dengan konteksnya ( Jayanti, 2010).
            Menurut Zulkarnain (2009) tindak tutur merupakan suatu perbuatan tutur yang luas mengacu terhadap makna dan arti dari ucapan yang dimaksudkan oleh si penutur. Tindak tutur juga merupakan gejala individual, bersifat psikologis dan ke-berlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur juga perbuatan berbahasa yang dimungkinkan dan diwu-judkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian unsur.                                                        1.7.2 Tindak Tutur Lokusi
            Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur itu disebut The Act of Saying Something (Wijana, 2009:20). Tindak tutur loku- si oleh Searle (1987:24) juga disebut sebagai tindak proposisi mengacu pada aktivi- tas bertutur kalimat tanpa disertai tanggung jawab penuturnya untuk melakukan sua-tu tindakan tertentu. Dalam kondisi tindak lokusi seorang penutur mengatakan sesu-atu  secara pasti. Tindak lokusi juga merupakan tindak dasar tuturan atau mengha-silkan suatu ungkapan linguistik yang bermakna.
            1.7.3 Tindak Tutur Literal
Tindak tutur literal (literal speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Tindak tutur literal ini digunakan untuk menyampaikan makna yang sesungguhnya dari modus tuturan yang disampaikan, dengan kata lain bukan makna kias. Bentuk tindak tutur literal biasanya berupa pernyataan yang diutarakan penutur terhadap mitra tutur.
1.7.4  Tindak Tutur Langsung Literal
            Tindak tutur langsung literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan mo-dus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya. Maksud meme-rintah disampaikan dengan kalimat perintah, maksud memberitakan disampaikan de-ngan kalimat berita, dan menanyakan sesuatu dengan kalimat tanya.
1.8 Operasionalisasi Konsep
            Terdapat beberapa pengertian mengenai konsep-konsep yang akan dijelaskan agar tercapai pemahaman yang sesuai. Adapun konsep tersebut antara lain :


1.8.1 Tindak tutur
Tindak tutur pada penelitian ini dipahami sebagai suatu bentuk tuturan yang disampaikan oleh ustad Nur Maulana ketika berdakwah pada tayangan islam itu in-dah di trans tv. Tuturan tersebut masing-masing menyimpan makna yang ingin di-sampaikan oleh punutur.
1.8.2 Aplikasi Tindak Tutur
Bentuk-bentuk tuturan yang digunakan oleh ustad Nur Maulana ketika menyampaikan dakwahnya pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.8.3 Tindak Tutur Lokusi
            Tindak tutur lokusi dalam hal ini adalah makna dasar dari tuturan ustad Nur Maulana pada tayangan Islam Itu Indah di trans tv.
1.8.4 Tindak Tutur Literal
Tindak tutur literal yang dimaksud adalah makna tuturan yang disampaikan oleh ustad Nur Maulana merupakan makna sesungguhnya, bukan makna kias.
1.8.5 Tindak Tutur Langsung Literal
            Tindak tutur yang diutarakan ustad Nur Maulana ketika menyampaikan sebuah berita, perintah, dan pertanyaan kepada para jamaahnya ketika berdakwah pada tayangan Islam Itu Indah. Dalam hal ini modus tuturan dan maknanya sama dengan pengutaraannya.
1.8.6 Islam Itu Indah
Islam itu indah adalah sebuah program acara yang ditayangkan oleh trans tv berupa dakwah islam yang dipaparkan secara monolog disertai interaksi dengan jamaah dan sejumlah bintang tamu yag hadir di studio. Topiknya pun beragam setiap harinya, dipandu oleh ustad Nur Maulana sebagai host sekaligus penceramah.
1.9 Metode Penelitian
            Metode merupakan cara kerja yang dibuat agar kegiatan praktis terlaksana de-ngan rasional dan terarah (Bekker, 1998:10). Permasalahan dalam suatu penelitian dapat dipecahkan dengan sebuah metode. Metode penelitian merupakan alat, prose-dur ,teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini bersifat des-kriptif, yaitu mendeskripsikan bentuk tindak tutur yang dihasilkan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu indah di trans tv.
Istilah deskriptif menyarankan bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata berdasar pada fakta atau fenomena yang memang secara empiris ada pada penutur-pe-nuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang sifat-nya seperti potret; paparan apa adanya (Sudaryanto, 1993:62). Selain itu penelitian yang bersifat deskriptif juga tidak mempertimbangkan benar atau salahnya pengguna-an bahasa penutur-penuturnya.
1.9.1 Metode Pengumpulan Data
            Metode pengumpulan data menggunakan metode simak, yaitu dengan menyi-mak tindak tutur yang digunakan ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu indah di trans tv dengan cermat dan seksama. Teknik simak yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap. Teknik ini merupakan teknik yang tidak melibatkan peneliti dalam tuturan, artinya peneliti tidak ikut serta dalam pembicaraan
orang-otang yang berbicara (Sudaryanto, 1993:134). Metode teknik simak bebas libat cakap ini maksudnya dengan menyadap prilaku berbahasa dalam suatu peristiwa tutur tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut.
            Teknik yang kedua adalah teknik rekam, yaitu teknik penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa. Perekaman yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara mengunduh video tayangan islam itu indah melalui you tube yang kemudian di-simpan pada kartu data atau komputer untuk dianalisis lebih dalam mengenai tuturan yang disampaikan oleh ustad Nur Maulana. Teknik yang terakhir adalah teknik catat, yaitu dengan cara mencatat hasil penyimakan data berupa tuturan ustad Nur Maulana yang telah diunduh dan disimpan pada kartu data atau komputer.
            Adapun penelitian ini mengambil sejumlah rekaman tayangan islam itu indah dengan tema berbeda seperti berikut ini :
  1. Tema Nikah                 3 Maret 2011 (31,268 penayangan)
  2. Tema Aurat                 6 Maret 2011 (52,419 penayangan)
  3. Tema sholat                 18 Maret 2011 (21,330 penayangan) 
  4. Tema Ayah                  30 April 2011 ( 43,621 penayangan)
  5. Tema sebelum mati     20 Juni 2011 (17,403 penayangan)
1.9.2 Metode Analisis Data
            Metode analisis data merupakan cara kerja yang bersistem dalam penelitian bahasa dengan bertolak dari data yang dikumpulkan berdasar teori linguistik (Dja-jasudarma, 1993:57). Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka tahap selanjut-nya adalah melakukan identifikasi dan analisis terhadap data yang sudah diperoleh. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Data yang terkum-pul dalam bentuk rekaman kemudian ditranskripkan dalam bentuk tulisan dan dicatat seperti apa adanya. Selain itu, dilakukan pengidentifikasian dan pengklasifikasian da-ta yang kemudian data dikelompokkan berdasar jenis tindak tutur yang dihasilkan ol-eh ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu indah di trans tv.
1.9.3  Penyajian Data
            Penyajian hasil analisis data adalah dengan cara deskriptif kualitatif (Sudar-yanto, 1988:62). Data yang telah diperoleh dan telah dianalisis disajikan secara cer-mat. Metode penyajian data pada penelitian ini menggunakan metode informal. Data yang disajikan dengan menggunakan perumusan masalah berupa kata-kata biasa de-ngan terminology bersifat teknis (Sudaryanto, 1993:2).Data-data yang telah dikum-pulkan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk uraian-uraian kualitatif tentang ben-tuk tindak tutur yang digunakan oleh ustad Nur Maulana pada tayangan islam itu in-dah di trans tv.
1.9.4 Objek Penelitian
            Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bentuk tindak tutur yang diguna-kan pada tayangan dakwah islam itu indah di trans tv. Oleh karena itu, objek peneli-tiannya adalah tuturan oleh ustad Nur Maulana yang berperan sebagai pembawa acara sekaligus penceramah.
            1.9.5 Sumber Data
            Sumber data penelitian ini adalah tayangan dakwah islam itu indah yang hadir setiap hari pukul 05.30 WIB di layar kaca trans tv dengan ustad Nur Maulana sebagai pembawa acara sekaligus penceramah. Data ini diperoleh dari you tube yang diunduh dan disimpan dalam kartu data atau komputer.
1.10 Sistematika Penulisan Skripsi
            Penelitian ini nantinya terbagi menjadi empat bab. Pada bab I merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan ma-salah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
            Selanjutnya, bab II berisi tentang gambaran umum objek penelitian dan gam-baran umum kebahasaan tayangan islam itu indah di trans tv. Pada bab III berisi te-muan data dan analisis yang meliputi bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh
ustad Nur Maulana ketika berdakwah. Terakhir pada bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.



DAFTAR PUSTAKA
Djajasudarma, T. Fatimah. 1992. Metode Penelitian Linguistik : Rancangan Metode
            Penelitian dan Kajian. Bandung : PT. Eresco.
Hariadi,            . 1997. “Tindak Tutur Mahasiswa Malaysia di Lingkungan Universi-
            tas Airlangga : Sebuah Analisis Sosiopragmatik. Skripsi pada Program Sar-
            jana di Universitas Airlangga, Surabaya (belum diterbitkan).
Kestariwati, . 2000/2001. “Tindak Tutur Wanita Asertif Etnik Jawa Ditinjau dari
            Stratifikasi Sosial. Skripsi pada Program Sarjana di Universitas Airlangga,
            Surabaya (belum diterbitkan).
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta : Universitas Indonesia
Perdhani, Melta Aprilia. 2009. “Jenis Wacana Ditinjau dari Tujuan Komunikasi dan
            Tindak Tutur pada VCD Pelatihan ESQ”. Skripsi pada Program Sarjana di
            Universitas Airlangga, Surabaya (belum diterbitkan).
Retnoningtyas, Fitri. 2010.”Tindak Tutur Ilokusi dan Wacana Persuasi Iklan Gery
            Saluut Cokluut. Skripsi pada Program Sarjana di Universitas Airlangga,
            Surabaya (belum diterbitkan).


Minggu, 27 November 2011

TIPS WAWANCARA

Just share aja yaa... :)

 1. Jika jam terbang interview loe kurang banyak, berlatihlah dengan pertanyaan² yg sering ditanyakan saat interview (bisa diliat di postingan paling atas)

 2. Alangkah baiknya sebelum melakukan interview, loe membekali diri dengan pengetahuan tentang perusahaan tersebut. Misalnya bergerak di industri apa, sejarahnya, dll (ga usah ampe detail, garis besarnya aja)

 3. Pastikan penampilan loe dalam kondisi prima dan ngga sakit²an. Gunakan pakaian yang formil, sopan, bersih, dan rapi. Berpakaianlah seperti orang sukses. Hindari bahan² jeans, wool, atau bahan2 trendy lainnya yg ngasih kesan non-formil.

 4. Pastikan tidak ada bau-bau yang mengganggu seperti bau mulut, bau badan, bau rokok, dan bau bau lainnya

 5. Pastikan rambut loe ngga gondrong (untuk pria), ngga berwarna norak (ijo, merah darah, pink, biru, silver, dll), dan cabut segala piercing loe (anting berjejer 3 dikuping, atau diidung, terlebih lagi di lidah)

 6. Untuk wanita, hindari memakai aksesoris/perhiasan berlebihan. Cukup cincin kimpoi(untuk yang sudah menikah), atau jam tangan (terlihat lebih profesional). Pake scarf juga boleh asal yg formil, ga usah yang bulu2.

 7. Gunakan pakaian dan sepatu yang bikin loe nyaman. Hindari menggunakan sendal, sepatu kets, atau sepatu boots. Untuk wanita yang ingin menggunakan highheels pastikan tidak lebih dari 5cm, dan gunakan sepatu dengan warna netral gelap seperti hitam,coklat, biru donker, krem (hindari putih, apalagi warna2 terang + bunga2).

 8. Jangan sampai loe interview dengan perut kosong, atau minum terlalu banyak sebelom interview. Ngga mau kan kalo ada sound effect "kriuk2" dr perut pas ingin jawab pertanyaan, atau terpaksa ngerapetin kaki karena pengen pipis..

 9. Percaya diri dan jawablah setiap pertanyaan dengan santai, jujur, dan yakin.

 10. Jangan maenin kursi yang loe dudukin. Apalagi kursi yang bisa muter2.. jangan sampe saking gugupnya.. loe goyangin ke kiri dan ke kanan. Gw pernah nemu org yg lgs gugur wawancara cuma gara2 ginian

 11. Matiin Handphone loe saat interview! Loe bakal dinilai kurang sopan dan kurang menghargai kalo HP loe ampe bunyi pas interview.

 12. Dan berikut ini adalah hal² yang harus dihindari saat interview:

 ♥ Datang terlambat: Tett Tott.. udah pasti minus point
 ♥ Klihatan kesal karena menunggu lama
 ♥ Berpenampilan berlebihan
 ♥ Membawa tas belanja atau sejenisnya ke dalam ruang wawancara (better titipin di resepsionis, atau ngga usah bawa sema sekali)
 ♥ Mengajak teman atau keluarga saat wawancara (klo lo dianter, minta temen/keluarga loe nunggu di luar kantor)
 ♥ Duduk sebelum di persilahkan
 ♥ Masuk ke dalam ruangan wawancara tanpa mengetuk/mengucapkan permisi
 ♥ Meletakkan tas di atas meja wawancara (Taro aja dipangkuan)
 ♥ Membungkuk, menundukan kepala, tidak menatap si pewawancara
 ♥ Bertopang dagu di meja. Meskipun si interview tampangnya luarbiasa kece.. ga perlu ampe segitunya kali yah..
 ♥ Melipat tangan dimuka dada (mau sok cool mas?)
 ♥ Merokok atau mengulum permen saat wawancara/ngemil
 ♥ Membuka / memulai percakapan wawancara kerja ( SKSD )
 ♥ Memotong pembicaraan saat di wawancarai (belom diterima aja udah songong )
 ♥ Membual alias boong alias talking bullsh*t
 ♥ Mengkritik diri sendiri . Ini sih namanya ga niat "ngejual" diri..
 ♥ Mengkritik atau menjelek2an atasan loe yg sekarang atau yg lama
 ♥ Memberi informasi yg tidak relevan ( Ijazah palsu, pengalaman kerja palsu)
 ♥ Memberikan kesan bahwa loe sangat membutuhkan pekerjaan . Tetaplah bersikap profesional

Jumat, 25 November 2011

LINGUISTIK CORNER

Linguistik berarti ilmu bahasa. Ilmu bahasa adalah ilmu yang objeknya bahasa. Bahasa di sini maksudnya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari (atau fenomena lingual). Karena bahasa dijadikan objek keilmuan maka ia mengalami pengkhususan, hanya yang dianggap relevan saja yang diperhatikan (diabstraksi). Jadi yang diteliti dalam linguistik atau ilmu bahasa adalah bahasa sehari-hari yang sudah diabstraksi, dengan demikian anggukan, dehem, dan semacamnya bukan termasuk objek yang diteliti dalam linguistik.
Linguistik modern berasal dari Ferdinand de Saussure, yang membedakan langue, langage, dan parole (Verhaar, 1999:3). Langue adalah salah satu bahasa sebagai suatu sistem, seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris. Langage berarti bahasa sebagai sifat khas manusia, sedangkan parole adalah bahasa sebagaimana dipakai secara konkret (dalam bahasa Indonesia ketiga istilah tadi disebut bahasa saja dan mengacu pada konsep yang sama). Sejalan dengan hal di atas, Robins (1992:55) mengatakan bahwa langue merupakan struktur leksikal, gramatikal, dan fonologis sebuah bahasa, dan struktur ini sudah tertanam dalam pikiran penutur asli pada masa kanak-kanak sebagai hasil kolektif masyarakat bahasa yang dibayangkan sebagai suatu kesatuan supraindividual. Dalam menggunakan bahasanya, penutur bisa berbicara di dalam lingkup langue ini; apa yang sebenarnya diucapkannya adalah parole, dan satu-satunya kendali yang dapat dia atur adalah kapan dia harus berbicara dan apa yang harus ia bicarakan. Kaidah leksikal, gramatikal, dan fonologis telah dikuasai dan dipakai, dan kaidah tersebut menentukan ruang lingkup pilihan yang dapat dibuat oleh penutur. Pembedaan ini seperti apa yang dibuat Chomsky, yaitu antara competence (apa yang secara intuisi diketahui penutur tentang bahasanya) dan performance (apa yang dilakukan penutur ketika dia menggunakan bahasanya).
Ilmu linguistik sendiri sering disebut linguistik umum, artinya ilmu linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja tetapi juga menyangkut bahasa pada umumnya. Dengan memakai istilah de Saussure, dapat dirumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi juga langage, yaitu bahasa pada umumnya. Sedangkan linguistik teoretis memuat teori linguistik, yang mencakup sejumlah subbidang, seperti ilmu tentang struktur bahasa (grammar atau tata bahasa) dan makna (semantik). Ilmu tentang tata bahasa meliputi morfologi (pembentukan dan perubahan kata) dan sintaksis (aturan yang menentukan bagaimana kata-kata digabungkan ke dalam frasa atau kalimat). Selain itu dalam bagian ini juga ada fonologi atau ilmu tentang sistem bunyi dan satuan bunyi yang abstrak, dan fonetik, yang berhubungan dengan properti aktual seperti bunyi bahasa atau speech sound (phone) dan bunyi non-speech sound, dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut dihasilkan dan didengar (http://en.wikipedia.org/wiki/Linguistics).
Menurut Verhaar (1999:9), setiap ilmu pengetahuan biasanya terbagi atas beberapa bidang bawahan, misalnya ada linguistik antropologis atau cara penyelidikan linguistik yang dimanfaatkan ahli antropologi budaya, ada sosiolinguistik untuk meneliti bagaimana dalam bahasa itu dicerminkan hal-hal sosial dalam golongan penutur tertentu. Tetapi bidang-bidang bawahan tersebut mengandaikan adanya pengetahuan linguistik yang mendasari. Bidang yang mendasari itu adalah bidang yang menyangkut struktur dasar tertentu, yaitu struktur bunyi bahasa yang bidangnya disebut fonetik dan fonologi; struktur kata atau morfologi; struktur antarkata dalam kalimat atau sintaksis; masalah arti atau makna yang bidangnya disebut semantik; hal-hal yang menyangkut siasat komunikasi antarorang dalam parole atau pemakaian bahasa, dan menyangkut juga hubungan tuturan bahasa dengan apa yang dibicarakan, atau disebut pragmatik.

TIPS PENGGUNA CERDAS BLACKBERRY

1. PIN BlackBerry anda!
Setiap BlackBerry memiliki rangkaian nomor unik yang disebut PIN. PIN ini adalah bagiank dari BlackBerry dan tidak dapat diubah, walaupun anda mengganti-ganti kartu SIM anda. Ketika anda menerima unit Blackberry baru anda, hal pertama yang anda harus lakukan adalah, mencari nomor PIN BlackBerry anda. Caranya, masuk ke ikon Option --> Status di layar ini anda akan temui PIN anda.

Banyak pengguna BlackBerry yang tidak menyadari bahwa setiap kali anda menerima atau mengirim sesuatu dari atau ke BlackBerry anda, nomor PIN anda akan digunakan, baik pada saat browsing, menerima atau menjawab email, dan lain sebagainya. Memang anda tidak harus tahu, tapi ada baiknya anda mengetahuinya juga, demikian juga PIN BlackBerry teman anda.

Mengapa? jika anda mengentahui PIN, anda dapat menggunakan PIN ini di halaman alamat untuk mengirim sesuatu. Pengiriman menggunakan PIN ini aka mempercepat proses pengiriman data dari BlackBerry anda ke Blackberry tujuan. Jika menggunakan alamat email, email yang anda kirim harus melewati berbagai server. Untungnya, pada saat mengirim menggunakan PIN, anda akan mendapat konfirmasi bahwa data anda sudah diterima oleh BlackBerry tujuan, dengan tanda "D"kecil di sebelah kotak centang.

Komunikasi PIN juga akan sangat berguna, karena tidak bergantung kepada server perusahaan BlackBerry, atau server email, jadi jika pada saat server down, anda dapat terus berkomunikasi, selama anda saling mengenali PIN lawan.


2. Jalankan Wizard Setup

Ketika anda menerima BlackBerry anda dan pertama kali menayalakan unit tersebut, BlackBerry akan menjalakan Setup Wizard. Banyak diantar pengguna yangt tidak mempedulikan Wizard ini karena ingin segera menggunakannya, hal inilah yang akan membuang-buang memori.

Setup Wizard ini akan melakukan banyak hal, dan terutama adalah membuang bahasa yang tidak ingin anda gunakan dari BlackBerry anda. Unit baru pada umumnya sudah disiapkan dengan banyak bahasa. Tiap bahasa, memakan memori di BlackBerry anda. Jika anda ingin menggunakan 1 bahasa saja, pastikan anda memilih hal tersebut pada saat Setup tadi, dan dengan hal ini, bahasa lain yang ada akan dihapus. Hal ini akan memperbesar memori kosong sehingga anda akan mendapat ruangan lebih untuk berbagai aplikasi dan email2 penting.

Selain itu, Wizard Setup akan memberikan anda tutorial baik untuk Navigasi dan Mengetik, dan akan memandu anda langkah demi langkah untuk mengakses email anda.


3. Selalu gunakan jempol

Salah satu kesalahan yang sering orang lakukan pada saat menggunakan BlackBerry adalah tidak menggunakan jempol. Blackberry didesain untuk diketik dengan menggunakan kedua jempol anda. Mengetik satu persatu menggunakan telunjuk sama sekali bukan cara yang efektif untuk menggunakan BlackBerry, dan selain itu, karena desain yang ada tidak mendukungnya, maka kecepatan mengetik anda akan sangat rendah.


4. Hemat waktu dengan autotext.

Salah satu fitur yang selalu ada dalam BlackBerry. Mekanisme ini akan selalu mengenali kata yang anda tulis, dan akan kemudian segera membenarkan kata yang salah pada saat anda menekan spasi. Misalnya, anda mengetik acn, bukannya can, BlackBerry akan segera menggantinya dengan can pada saat anda menekan tombol spasi.

Fitur ini juga dapat sangat mempercepat pengetikan, beberapa fitur autotext juga memungkinkan anda mengetik dengan sangat cepat. Misal anda ingin memberitahukan agar lawan anda segera menelepon anda. Anda tinggal mengetik "Please call me at mynumber [spasi]" Email yang akan diterima oleh lawan anda akan berisi nomor anda. Demikian juga dengan kata mypin. Myver akan mengirimkan model BlackBerry yang anda gunakan dan OS yang ada dalam BlackBerry tersebut.

Dalam Options --> Autotext, anda dapat menentukan entry (atau perintah) untuk mengetik kata tertentu. Misal, anda sangat terbiasa untuk selalu mendapat follow up setelah meeting, dan anda sering menggunakan kalimat seperti: "Terima kasih atas waktu yang diberikan, saya akan segera menindak lanjuti hasil meeting tadi, sekiranya ada lagi yang bisa saya lakukan sebelum saya menindak lanjuti secara resmi, jangan ragu untuk memberitahukan kepada saya." Kata ini dapat anda masukkan sebagai rapat21. Jadi setelah meeting besok pagi, di dalam lift, anda tinggal mengetik "Dear Bapak Deni, rapat21 [spasi]" dan anda akan dapat segera mengirimkan email follow up anda bukan?